Cara Penulisan KDT – Katalog Dalam Terbitan
Hello sahabat ausy, sudah taukah kalian, apa itu KDT?
Sesuai namanya, KDT merupakan kepanjangan dari Katalog Dalam Terbitan.
Dalam termionologi bahasa inggris KDT sering di sebut CIP (Catalogue in Publication). Biasayanya KDT dikelola secara langsung oleh pemerintah. Jika di Indonesai yang mengelola KDT adalah Perpustakaan Nasional. Cek perpusnas.
KDT adalah sebuah deskripsi bibliografis yang dihasilkan dari pengolahan data yang diberikan untuk dicantumkan pada halaman balik halaman judul (halaman verso / copyright) sebagai kelengkapan penerbitan.
perpustakaan nasional
KDT hanya bisa diajukan oleh penerbit yang sudah terdaftar di perpusnas. Artinya KDT tidak bisa diajukan perorangan yang belum mempunyai badan hukum atau legalitas penerbitan. Untungnya, Ausy Media telah terverifikasi menjadi penerbit yang dipercaya oleh perpusnas untuk menerbitkan buku atau karya-karya lainnya.
Ausy media juga memberikan kelonggaran kepada para pemohon ISBN untuk menyusun, melayout,dan mendesign cover sesuai dengan keinginan para pemohon, namun harus tetap menampilkan KDT sesuai dengan aturan perpusnas.
Sesuai dengan aturan umum, bahwa KDT terletak di balik halaman judul. Kalian yang melayout dan editing buku sendiri, kalian wajib mengikuti cara menuliskan KDT sesuai aturan yang berlaku.
Karena kami langsung dibawah naungan perpusnas, maka ausy media selalu tunduk pada aturan yang dibuat oleh perpustakaan nasional. Perpusnas sendiri telah mengatur bagaimana tata cara menuliskan KDT yang baik dan benar dalam penerbitan suatu buku.
- Daerah Judul dan Penanggung Jawab. Memuat keterangan mengenai judul dan nama pengarang sebagai penanggung jawab.
- Edisi. keterangan mengenai edisi terbitan buku tersebut, cetakan keberapa serta jenis edisi apakah edisi penerbitan ulang atau edisi revisi atau yang lainnya.
- Data Khusus. Keterangan khusus yang menerangkan terbitan tersebut, misalnya terjemahan dari buku tertentu, saduran, dan lain-lain.
- Terbitan dan Publikasi. Keterangan yang memuat daerah serta waktu terbit, biasanya yang dicantumkan adalah nama penerbit, kota, hingga tahun terbit seperti pada daftar pustaka.
- Deskripsi Fisik. Menerangkan mengenai ciri fisik yang dimiliki sebuah terbitan buku, ketebalan, tinggi dan lebar hingga jumlah halaman.
- Daerah Seri. Menerangkan mengenai seri dan nomor seri buku terbitan tersebut.
- Catatan-Catatan. Keterangan yang memuat catatan tambahan yang khusus dan istimewa yang perlu disajikan pada buku-buku khusus.
- Standar (ISBN). Merupakan nomor standar dari koleksi terbitan yang diberikan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang menandakan bahwa terbitan buku tersebut telah terdaftar.
Contoh KDT Dengan Pengarang
Contoh KDT Tanpa Pengarang
Contoh Penulisan KDT dan Deskripsinya
Baris Pertama : Judul ” Perpustakaan Nasional RI Data Katalog dalam Terbitan (KDT)
Baris Kedua : Nama Penulis – Jika nama penulis lebih dari 1 suku kata, tulis, dari yang paling belakang, misal Muhammad Anas Alayubi menjadi Alayubi, Muhammad Anas. Jika penulis lebih dari 3, tulisa penulis utama dan yang lainnya ditulis dkkk.
Baris ketiga : (dalam satu paragraf)
1. Judul buku (menjorok ke dalam 5 huruf dari nama penulis diatasnya).
2. Penulis (penulisan sama dengan yang di baris kedua
3. — (strip 2)
4. Tempat terbit (Tulungagung)
Penerbit (CV Ausy Media)
Baris keempat (1 enter): Jumlah halaman dan ukuran buku
Baris kelima (2 enter): Nomor ISBN
Baris keenam: Catatan tambahan
1. Tema buku (misal pendidikan, ekonomi, budaya, antologi esai, bahasa dsb. contoh 1. antologi (angka 1 adalah penomoran wajib, tidak perlu diganti)
2. Jejakan (I. Judul)
3. Bisa ditambahkan nomor seri, tempat penelitian
Baris ketujuh : klasifikasi buku (lihat di perpusnas atau tanyakan kepada kami)
Itulah cara menulis KDT yang tepat. Mari ikuti prosedur agar penerbitan menjadi lancar dan sukses. Salam dari ausy media.
Pingback: Daftar Judul Buku yang Sudah Terbit ISBN Periode Februari 2021